MANASIK HAJI TK AZHARYAH

Pentingnya untuk mengenalkan ibadah haji kepada si Kecil sejak dini, agar ia mengetahui makna dari rukun islam yang ke-5 ini.

Biasanya pada anak menginjak usia TK akan diajarkan oleh gurunya mengenai ibadah haji.

Dari Ibnu Umar ia berkata:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم «بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya: “Nabi SAW bersabda: “Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu melakukannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Tak jarang para guru melakukan latihan atau manasik haji untuk mengenalkan pada anak-anak bagaimana tahapan atau rukun-rukun dalam ibadah haji. Saat pandemi, kegiatan manasik haji untuk sementara waktu ditiadakan.

Namun Kementerian Agama telah menyiapkan pola baru untuk kegiatan manasik haji. Kegiatan ini akan dilakukan dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sama halnya seperti yang dilakukan anak saat belajar melalui daring.

https://tkislamnurulhuda.sch.id/ telah merangkum serangkaian kegiatan manasik haji dalam islam pada anak TK. Simak penjelasannya yuk, Ma!

1. Ihram

Pelaksanaan ibadah haji dimulai pada 8 Dzulhijjah, dimana menjadi rangkaian pertama yang menandakan dimulainya ibadah haji untuk setiap jemaah. Ihram dimulai dengan keadaan suci dan mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kebersihan dan kesucian.

Begitu pua dengan manasik haji yang dilakukan oleh anak-anak TK. Laki-laki diharuskan mengenakan pakaian ihram atau dua kain putih yang dililitkan ke pinggang hingga bawah lutut, dan satu kain lainnya disampirkan ke bahu kiri.

Bagi laki-laki, bahu kanan tidak boleh tertutup oleh kain dan harus tetap terbuka. Bagi anak perempuan disarankan untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat, namun bagian wajah dan tangan tidak boleh tertutup.

Saat pelaksanaan manasik haji, anak-anak sudah mengenakan pakaian ihram dari rumahnya masing-masing, sehingga saat sampai di masjid atau tempat manasik, mereka sudah dalam keadaan siap untuk melaksanakan manasik haji.

 

2. Wukuf

Ibadah wukuf yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah ini merupakan inti rangkaian ibadah haji. Wukuf merupakan berdiam diri di Padang Arafah hingga matahari terbenam, tentunya sambil berdzikir dan berdoa memohon ampunan Allah SWT.

Wukuf pada agenda manasik haji dilakukan pada suatu ruangan, dimana anak-anak dikumpulkan diruangan tersebut untuk membaca bacaan talbiyah, sebelum melaksanakan ibadah haji.

Bacaan talbiyah memiliki makna bahwa telah memenuhi panggilan Allah untuk melakukan ibadah haji. Adapun bacaan talbiyah yang dilakukan saat menunaikan ibadah haji adalah sebagai berikut:

لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ

Labbaika laa syariika laka labbaik

(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu)

 
 

3. Menuju Masjidil Haram

Pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan idul adha. Setelah anak-anak wukuf di Padang Arafah, selanjutnya mereka akan menuju masjidil haram untuk melakukan sholat idul adha dua rakaat.

Para guru akan meminta anak-anak untuk melakukan sholat dhuha dengan didampingi oleh penanggung jawabnya masing-masing. Pada rakaat pertama sholat idul adha, takbir dilakukan sebanyak 7 kali dengan membaca:

Subhanallah,walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhîm.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

 

4. Lempar Jumrah

 

Jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagai simbol melempar setan yang dijelmakan dalam tiga bagian, yaitu jumrah ula (pertama) atau jumrah sughra, jumrah wustha (tengah), dan jumrah ‘aqabah (terakhir).

Pada umumnya melempar jumrah menggunakan batu kerikil dan melemparkan tujuh batu ke jumrah aqabah. Namun saat manasik haji, batu kerikil yang biasa digunakan diganti dengan gulungan kertas atau pipilan jagung agar tetap aman dan tidak berbahaya jika terkena temannya.

Ketika melempar jumrah, anak-anak hanya melemparkan beberapa kertas saja ke dalam tiga jumrah dan bergantian dengan temannya untuk melakukan lempar jumrah. Imam Ghazali dalam Ihya mengatakan, saat melempar jumrah dianjurkan membaca doa berikut ini

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا

Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’iku ini disyukuri.

 

5. Tawaf

Tawaf merupakan rangkaian ibadah haji yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi ka’bah. Tawaf biasanya dilakukan sebanyak tujuh kali mengelilingi ka’bah. Namun bagi anak TK yang melakukan manasik haji, tawaf hanya dilakukan beberapa putaran saja sebagai simbolis dengan ka’bah yang dibuat miniaturnya.

Saat memulai tawaf, anak-anak diminta untuk berdiri menghadap Hajar Aswad seraya mengangkat tangan dan membaca:

Bismillahi allahu akbar

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah dan Allah Maha Besar”.

Ketika tawaf berlangsung, anak-anak juga diajarkan untuk mencium hajar aswad dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim.

6. Sa’i

Sai menjadi salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan oleh para jemaah. Sa’I dilakukan dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Saat anak-anak menuju Safa, diusahakan untuk membaca takbir dan juga tahlil.

Setelah dari bukit Safa, perjalanan dilanjutkan ke bukit Marwah sambil berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Umumnya perjalanan dari bukit Safa ke Marwah dilakukan dengan lari-lari kecil sebanyak tujuh putaran.

Namun saat manasik haji anak TK hanya simbolis saja, yaitu dengan mengelilingi beberapa putatan sebagai pertanda bahwa telah melakukan ibadah sa’i. Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, dianjurkan untuk dibaca ketika menaiki bukit shafa dan marwa saat ibadah haji.

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Innash shafaa wal marwata min sya’aairillaahi faman hajjal baita aw i’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa, waman tathawwa’a khairaan fainnallaaha syaakiran ‘aliimaa

Artinya; Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

 

7. Tahalul

Tahalul menjadi rangkaian terakhir dari pelaksanaan ibadah haji. Tahalul dilakukan dengan cara memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Saat manasik haji anak TK, ada beberapa perbedaan tahapan tahalul yang dilakukan oleh sekolah.

Ada yang tetap melakukan tahalul dengan memotong beberapa helai rambut anak, ada pula yang hanya melakukannya dengan simbolis dan tidak memotong rambut anak. Tergantung bagaimana sekolah tersebut menerapkannya.

Setelah tahalul dilakukan, anak-anak dipersilakan untuk meminum air zam-zam secara bergantian dan mendapatkan beberapa buah kurma untuk dimakan. Para guru akan meminta anak-anak untuk meminumnya dengan cara duduk, menggunakan tangan kanan, dan tidak lupa mengucapkan bismillahirrahmanirrahim.

Nah, itu dia serangkaian kegiatan manasik haji dalam islam pada anak TK. Meski dalam situasi pandemi, Mama tetap bisa mengajarkan anak bagaimana rangkaian yang dilakukan saat menunaikan ibadah haji, agar anak mengenal salah satu rukun islam ini.